Wednesday, September 7, 2016

Tabungan Qurban

Assalamu’alaikum Dear Sisterfillah,

Alhamdulillah kita sudah sampai pada bulan Dzulhijjah. Setelah selamat melewati lebaran kemarin, apa kabar (dompet) Sisterfillah sekarang? Bisa ikut qurban tahun ini kan...?!

Idul Adha, ya Idul Qurban

Idul Adha bukan sekedar momen makan-makan daging kambing seperti iklan kecap yang marak belakangan.  Pada bulan Dzulhijjah kita justru dituntut memperbanyak ibadah, termasuk menyembelih qurban sebagai rasa taat dan syukur pada Allah.

“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidaklah amal shalih lebih dicintaiNya di dalamnya daripada hari-hari yang sepuluh ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka perbanyaklah tahlil, takbir, tahmid di dalamnya” (HR Ahmad dan Tabrani)

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban. Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus.” (QS Al Kautsar : 1 – 3)

Jumhur ulama sepakat hukum ibadah qurban adalah sunnah muakkadah. Bagi yang memiliki kelapangan sangat dianjurkan untuk berkurban dan makruh meninggalkannya. Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan,

“Siapa yang memiliki kelonggaran tapi tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat pelaksanaan shalat (Ied) kami.” (HR Ibnu Majah, hasan)

Lapangkah Dompetku?

Disebutkan “bagi yang memiliki kelapangan”, siapa sih maksudnya? Ulama menafsirkan yaitu mereka yang mampu menafkahi diri dan keluarga yang ditanggungnya. Kalau Sisterfillah merasa sedih masih belum bisa menunaikan ibadah qurban tahun ini, coba deh cek lagi sekilas saja hal-hal kecil di sekeliling Sisterfillah.

Handphone, tablet, jam tangan, tas, sepatu, pakaian, produk kosmetik/perawatan terkini—semua yang setahun terakhir ini kita beli karena up-to-date, sedang trend, atau dengan alasan lucu saja. Lalu buat list pengeluaran rutin kita, termasuk bill makan siang di tempat wiskul populer, minuman kopi saat kongkow di kafe, tiket nonton film, juga pengeluaran untuk liburan atau hobi. Nah, Sisterfillah seharusnya sudah mulai mendapat gambaran alokasi pengeluaran selama ini.

Harga hewan kurban semisal kambing di tahun 2016 berkisar antara Rp.1.750.000 – Rp.4.500.000. Jika memilih kambing seharga Rp.2.500.000, kita cukup menyisihkan uang kurang dari Rp.210.000 setiap bulan selama setahun kemarin. Mungkin hampir sama dengan cicilan 0% untuk handphone kita, tagihan pulsa paket internet, bills belanja saat Hari Diskon Nasional, uang jajan di kafe sebulan, atau ongkos backpacker yang (katanya) super hemat.       


Ayo Bisa Qurban! Insya Allah

Ingin saja belum cukup. Niat ikhlas karena Allah harus diiringi dengan kerja nyata alias langkah mewujudkannya. Menabung untuk qurban bisa menjadi salah satu contoh. Saat ini ada beragam produk tabungan yang ditawarkan lembaga keuangan bahkan LAZ untuk membantu umat Islam siap berqurban setiap tahunnya. Bahkan beberapa menawarkan harga lebih murah untuk pembelian di awal waktu karena hewan kurban diternak secara mandiri.

Sesuai definisinya, menabung adalah menyisihkan uang untuk suatu tujuan jangka pendek. Menabung bisa jadi gampang-gampang susah. Ada tips supaya tabunganmu sukses sampai qurban tahun depan.

1.       Pilih tempat yang benar-benar aman
Menabung tidak harus di bank, bisa juga dengan celengan. Pastikan aman, termasuk dari tangan jahil yang ingin “pinjam sebentar” dari tabungan.
 
2.       Sisihkan bukan sisakan
Setelah menerima pendapatan, segera sisihkan untuk tabungan. Disiplin. Sesuaikan dengan perkiraan harga hewan kurban yang ingin dibeli.

3.       Atur prioritas
Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Pengeluaran kebutuhan pokok pun jangan sampai berlebihan, seperti sering makan di luar.

Alhamdulillah bagi Sisterfillah yang telah menunaikan ibadah qurban tahun ini. Bagi yang belum, semoga tahun depan Allah mudahkan ya.

Love,

SLS Team

Contributor: Meidhita Anjani
Syariah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

No comments:

Post a Comment